BeritaBandungRaya.com – Mutia Syafitri Imran, atau akrab disapa Mutia Bone Bolango, menjadi salah satu nama yang paling mencuri perhatian di ajang Dangdut Academy (D’Academy) 7 Indosiar. Gadis muda asal Gorontalo ini berhasil menembus babak Top 6 DA7, capaian yang mengukuhkan dirinya sebagai wakil daerah yang patut diperhitungkan di panggung kompetisi dangdut terbesar di Indonesia.
Perjalanan Mutia menuju enam besar tidak diraih dengan mudah. Konsistensi penampilan, teknik vokal yang matang, serta dukungan penuh masyarakat Gorontalo menjadi kombinasi kuat yang mendorongnya melaju hingga tahap penting kompetisi. Tak hanya itu, karakter Mutia yang santun dan rendah hati juga membuatnya cepat dicintai penonton.
Perjalanan Awal Mutia: Dari Bulango Ulu ke Panggung Nasional
Mutia lahir di Bulango Ulu, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo pada 13 Mei 2007. Ia merupakan anak pertama dari tiga bersaudara pasangan Imran Mahmud dan Karsum Idrus. Bakat menyanyinya sudah tampak sejak kecil, terutama ketika masih bersekolah di SD Negeri 1 Bulango Ulu.
Sejak belia Mutia aktif mengikuti berbagai lomba. Saat duduk di bangku SD, ia pernah meraih juara tiga lomba menyanyi pop tingkat kabupaten. Pada usia 11 tahun, ia memberanikan diri mengikuti lomba dangdut cilik tingkat nasional di Jakarta. Dua tahun kemudian, Mutia kembali menunjukkan potensinya dengan meraih juara dua dalam Festival Dangdut Danau Perintis pada usia 13 tahun.








