Sejumlah kompetisi lain di tingkat daerah dan sekolah juga pernah dimenangkannya, menunjukkan bahwa perjalanan Mutia di dunia tarik suara telah ditempa sejak lama. Setelah lulus dari SMA 1 Tapa, Mutia akhirnya mencoba peruntungannya di ajang D’Academy 7.
Performa Gemilang Mutia Imran di D’Academy 7 Indosiar
Sejak awal mengikuti audisi, Mutia menunjukkan kualitas vokal yang stabil dan karakter panggung yang kuat. Kemampuannya membawakan lagu pop dan dangdut secara seimbang menjadi salah satu keunggulan yang membuatnya cepat diperhatikan para juri.
Penampilan Mutia di setiap babak selalu menunjukkan perkembangan. Ia melewati fase Top 40, Top 30, Top 8, hingga kini berhasil menembus Top 6 DA7. Konsistensi Mutia dalam mengolah nada tinggi, pembawaan lagu yang penuh penghayatan, serta kontrol vokal yang rapi kerap membuat para juri memberikan pujian.
Mutia tergabung dalam tim Melly, salah satu kelompok terkuat di kompetisi. Ia juga mendapatkan dukungan besar dari penonton melalui fitur Virtual Gift, elemen penting dalam penilaian D’Academy 7 yang berpengaruh pada kelanjutan peserta di kompetisi.
Dukungan Besar dari Keluarga dan Warga Gorontalo
Keluarga Mutia di Bone Bolango menjadi pilar utama yang mendukung perjuangannya. Ayahnya, Imran Mahmud—yang berprofesi sebagai anggota DPRD Bone Bolango—selalu meluangkan waktu untuk memberikan semangat, bahkan saat sedang sibuk bekerja. Sementara sang ibu dan adik-adiknya tak pernah absen menyaksikan setiap penampilan Mutia di televisi.







