Tak heran bila kemenangan Firsta menuai dukungan luas, terutama dari Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, yang sejak awal memberi support penuh. Dukungan ini juga meluas hingga masyarakat Banyuwangi yang menyambut gembira pencapaian putri daerahnya di panggung nasional.
Selain mahkota utama, Firsta juga berhasil menyabet gelar Puteri Indonesia Intelegensia 1 dan Best in Video Profil di ajang tahun ini. Prestasi tersebut menegaskan bahwa kemenangan Firsta bukan semata karena pesona visual, melainkan juga karena kekuatan intelektual dan visi sosial yang ia miliki.
Penampilannya sepanjang masa karantina juga memperlihatkan kebanggaannya pada identitas lokal. Dalam berbagai kegiatan, ia mengenakan batik khas Banyuwangi karya desainer lokal serta memperkenalkan budaya daerahnya melalui video profil dan presentasi visual.
Saat babak empat besar, ia mendapat pertanyaan dari Putri Kus Wisnu Wardani, Ketua Dewan Penasehat Yayasan Puteri Indonesia. Jawaban Firsta yang disampaikan dalam bahasa Inggris menunjukkan kedalaman pemikiran dan keterampilan komunikasi internasional yang mumpuni. Ia menekankan pentingnya konseling dan pendidikan spiritual untuk menyelesaikan problem sosial.
BACA JUGA: Persib Tumbang di Ternate, Mimpi Juara Harus Ditunda
Malam final Puteri Indonesia 2025 turut menobatkan Melliza Xaviera Putri Yulian (DKI Jakarta 1) sebagai Runner Up dan bergelar Puteri Indonesia Lingkungan. Sementara itu, Salma Ranggita (Sumatera Selatan 1) dinobatkan sebagai Puteri Pariwisata 2025 dan Rinanda Aprillya Maharani (Kalimantan Timur) sebagai Puteri Pendidikan 2025.