Promosi Pariwisata Jabar Melaju Secepat Whoosh, Jelajahi ‘Hidden Gem’ dari Karawang hingga Bandung

“Peserta dari Malaysia sampai terkejut melihat banyak destinasi menarik di luar Bandung. Ini membuka peluang packaging baru bagi mereka,” tambah Daniel.

Baca Juga: Jadwal Persib Bandung vs PSBS Biak: Pertaruhan Dua Arah di Pekan ke-9 Super League 2025/2026

Ke depan, ASITA Jabar akan berencana membuat rute wisata lanjutan berbasis sejarah perkeretaapian, seperti Bogor–Sukabumi–Cianjur–Bandung, yang memiliki nilai historis sejak masa kolonial Belanda. “Kereta di Jawa sudah beroperasi sejak 1879. Jalur ini kaya akan nilai sejarah dan ekonomi, bahkan melewati situs prasejarah seperti Gunung Padang,” jelasnya.

Karawang Siapkan Desa Wisata dan Gastronomi

Dari sisi daerah, Kabupaten Karawang menjadi salah satu wilayah yang mencuri perhatian peserta. Kepala Bidang Destinasi Pariwisata Disparbud Karawang, Lusi Asela, mengatakan daerahnya tengah berbenah untuk memperkuat citra sebagai destinasi wisata yang tidak hanya dikenal sebagai kawasan industri.

“Karawang itu lengkap. Kami punya wisata sejarah seperti Candi Jiwa dan Rumah Rengasdengklok, wisata belanja, hingga wisata industri dan pengamatan satwa liar seperti burung migran dari Siberia,” ujarnya.

Selain itu, Karawang juga tengah mengembangkan wisata gastronomi lokal dengan mengangkat kuliner khas seperti pepes selar, soto tangkar, dan trubuk—ikan khas daerah pegunungan 600 mdpl yang kini diolah menjadi produk kuliner kreatif.

“Kami ingin memperkenalkan Karawang tidak hanya sebagai kota industri, tapi juga sebagai destinasi wisata sejarah, budaya, dan kuliner. Fam Trip ini sangat membantu memperluas eksposur Karawang,” tutur Lusi.