BeritaBandungRaya.com – Proyek Tol Dalam Kota Bandung atau Bandung Intra Urban Toll Road (BIUTR) kembali mencuri perhatian publik setelah resmi ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Penetapan ini tertuang dalam Peraturan Menko Perekonomian Nomor 16 Tahun 2025, yang ditandatangani Airlangga Hartarto pada 24 September 2025.
Meski berstatus PSN, proyek ini belum memasuki tahap konstruksi, melainkan masih dalam fase awal penyusunan studi kelayakan (feasibility study/FS) dan readiness criteria (RC) — dua dokumen penting yang menentukan kelayakan dan arah pengembangan proyek.
BACA JUGA : Akhir Pekan di Bandung Bakal Padat, Ini Daftar Acara dan Titik yang Berpotensi Menimbulkan Kemacetan
Tahap Awal: FS dan Readiness Criteria Sedang Disusun
Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Diana Kusumastuti, menyebut proyek BIUTR kini tengah disiapkan oleh Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur (DJPI).
“Proyek BIUTR saat ini masih dalam proses penyusunan dokumen FS dan RC,” ujar Diana, Jumat (24/10/2025).
Ia menambahkan, penyusunan dokumen ini didukung oleh hibah dari Kemitraan Indonesia–Australia untuk Infrastruktur (KIAT), yang turut membantu pembuatan basic design atau rancangan dasar proyek.
Saat ini, progress studi baru mencapai tahap draft desain dasar.
BPJT: Trase Belum Final, Kajian Masih Diperdalam
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Wilan Oktavian, menjelaskan bahwa penyusunan readiness criteria mencakup seluruh aspek teknis awal, dari studi kelayakan hingga rancangan desain.
“Kajian readiness criteria akan menentukan kebutuhan lahan dan estimasi biaya konstruksi,” ungkap Wilan.
Namun, ia menegaskan bahwa rencana trase atau jalur tol masih dibahas. Setiap alternatif jalur memengaruhi biaya pembebasan lahan dan dampak sosial di kawasan padat kota.
