Sambut Math 2.0 Day, Samsung Dorong Pelajar Indonesia Ubah Rumus Jadi Solusi Lewat SIC Batch 7

BACA JUGA: PSG Libas Madrid dan Lolos ke Final Piala Dunia Antarklub 2025 Lawan Chelsea

Melalui SIC, peserta tidak hanya belajar Coding and Programming, Internet of Things (IoT), dan Artificial Intelligence (AI), tetapi juga memahami bagaimana struktur berpikir matematis, logika algoritma, dan pemodelan data diterapkan untuk menyelesaikan masalah nyata. Dalam setiap proyek dan tantangan, mereka didorong untuk berpikir kritis dan kreatif, mengubah angka dan rumus menjadi solusi konkret yang relevan.

Rarevolution, best team 1 SIC Batch 6 dengan project PawPal

Sejak pertama kali diluncurkan, SIC telah menjangkau lebih dari 14.000 pelajar dan mahasiswa di Indonesia, membekali mereka dengan keterampilan teknis berbasis teknologi masa depan melalui pendekatan matematis yang aplikatif. Ini menjadi bukti bahwa matematika adalah fondasi penting di balik kemajuan teknologi, dari struktur data, algoritma pemrograman, hingga analisis berbasis AI.

Banyak alumni SIC telah membuktikan bahwa matematika memegang peranan penting dalam dunia kerja digital. Salah satu contohnya adalah Angeline Rachel dari tim Rarevolution, salah satu tim terbaik di SIC Batch 6, yang mengembangkan PawPal, sebuah boneka pintar berbasis IoT dan AI yang dirancang untuk menemani anak belajar secara interaktif.

“PawPal kami kembangkan berangkat dari pemahaman akan logika pemrograman dan struktur data. Dalam prosesnya, matematika berperan besar, mulai dari struktur if-else, pengambilan keputusan, hingga algoritma percakapan dan fitur Math Adventures yang dirancang untuk memperkuat logika numerik anak,” jelas Angeline Rachel dari Rarevolution, Best Team 1 SIC Batch 6.