BeritaBandungRaya.com – Bandung kembali kedatangan destinasi kuliner baru yang mengangkat kekayaan rasa lokal. Sangu Haneut, restoran dengan cita rasa Sunda klasik, resmi dibuka untuk pertama kalinya di Kota Bandung pada 29 Desember 2025.
Mengusung konsep kesederhanaan dan kehangatan, Sangu Haneut tidak sekadar menawarkan makanan, tetapi juga menghadirkan pengalaman makan yang akrab, membumi, dan penuh nuansa nostalgia—mengingatkan pada momen kebersamaan di meja makan keluarga.
Berangkat dari Filosofi Tri Tangtu
Konsep Sangu Haneut berakar dari Tri Tangtu, filosofi hidup masyarakat Sunda yang menekankan keseimbangan antara alam, manusia, dan rasa. Nilai ini diterjemahkan ke dalam cara Sangu Haneut memandang makanan sebagai bagian dari keseharian yang jujur, dekat, dan apa adanya.
Sebagai gagasan yang lahir dari sudut pandang Putra Parahyangan, Sangu Haneut mengangkat semangat Sunda Kiwari—sebuah tafsir modern terhadap nilai-nilai Sunda yang tetap hidup, relevan, dan membumi di masa kini.
Makan sebagai Ruang Kebersamaan

Sangu Haneut lahir dari kerinduan akan kesederhanaan yang sering terlupakan: makan bersama tanpa jarak dan tanpa pretensi. Restoran ini ingin menghadirkan kembali kehangatan yang dulu akrab dirasakan di rumah, ketika makan menjadi ruang berbagi cerita dan kebersamaan.
Nilai tersebut diwujudkan lewat sajian paling ikonik dalam budaya Sunda, yakni sangu (nasi), sambel, dan lalab, yang tidak hanya disajikan sebagai hidangan, tetapi juga sebagai simbol kedekatan dan kebersamaan.







