Selamat Jalan Ibu Seni, Titiek Puspa Dimakamkan Besok di Tanah Kusir

BeritaBandungRaya.com – Jakarta kembali berselimut duka. Malam ini, Wisma Puspa menjadi saksi bisu kepergian seorang legenda—Titiek Puspa, sang maestro seni yang namanya melekat dalam kenangan lintas generasi. Semerbak doa dan tangis mengalir di antara pelayat yang mulai berdatangan, meski hanya kerabat dekat yang diizinkan menatapnya untuk terakhir kali.

Wajah-wajah duka hadir bergantian. Dari ruang duka hingga lorong rumah sakit, nama-nama besar ikut mengiringi kepergian wanita yang telah menyemai karya sejak puluhan tahun lalu. OC Kaligis, Agum Gumelar bersama istri, Kak Seto, hingga penyanyi Inul Daratista turut hadir, mengantar dengan mata sembab dan doa yang lirih.

Baca Juga: Petugas PJL Tak Mudik Demi Keselamatan Penumpang: Tugirin, 12 Tahun Setia Mengamankan Perjalanan Kereta Api

“Insyallah besok, selepas salat Jumat, beliau akan dimakamkan di TPU Tanah Kusir,” ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, saat ditemui di RS Medistra, Kamis malam (10/4/2025). Ia datang langsung, memastikan penghormatan terakhir berjalan penuh khidmat. “Saya tadi sempat melihat jenazahnya, masih di ruang perawatan. Setelah dimandikan, akan dibawa ke rumah duka di kawasan Perdatam,” tambahnya.

Kabar kepergian Titiek Puspa juga disampaikan dengan penuh haru oleh sahabat-sahabatnya di media sosial. Inul Daratista, dalam unggahan Instagram pribadinya, menyampaikan bahwa jenazah akan dimakamkan esok, di tempat peristirahatan terakhir para tokoh, Tanah Kusir.

Baca Juga: 7 Fakta Kasus Dokter Residen Unpad Perkosa Penunggu Pasien di RSHS Bandung

Titiek Puspa mengembuskan napas terakhir setelah menjalani perawatan sejak 26 Maret lalu. Ia dilarikan ke rumah sakit usai pingsan saat sedang syuting acara televisi. Diagnosis dokter menyebutkan adanya pendarahan di otak kiri akibat pecahnya pembuluh darah. Sejak itu, kondisinya terus menurun hingga akhirnya menyerah dalam damai.

Malam ini, Jakarta bukan hanya kehilangan seorang seniman. Ia kehilangan seorang ibu budaya, pelestari nada, dan pelukis kata dalam lagu-lagu abadi.

Selamat jalan, Ibu Titiek Puspa. Karyamu akan terus hidup, dinyanyikan oleh waktu.