Keberhasilannya menjadi juara mengungguli penampilan luar biasa dari finalis lainnya. Posisi kedua diraih oleh Issie Princesse dari Kamerun lewat tarian tradisional yang ekspresif, sedangkan Chiara Esposito dari Italia menempati posisi ketiga dengan performa vokal operanya yang penuh penghayatan.
Tak berhenti di situ, kemenangan Monica di ajang bakat juga membawanya masuk ke dalam Top 10 finalis untuk grup kontinental Asia & Oceania. Ini membuka peluang besar baginya untuk melaju lebih jauh dalam kompetisi Miss World 2025 dan berpotensi menyabet mahkota prestisius tersebut.
“Penampilan Monica merupakan perpaduan antara keindahan seni dan misi yang kuat. Ia bukan hanya menghibur, tetapi juga menyampaikan pesan mendalam melalui musik,” tulis Miss World dalam pernyataan resminya.
Festival Miss World ke-72 ini juga ditutup dengan penampilan grup yang merayakan keberagaman dan solidaritas antarbangsa. Gemerlap panggung di Hyderabad malam itu menjadi saksi perpaduan budaya dan semangat kemanusiaan yang menjadi identitas ajang Miss World.
Monica Kezia Sembiring membuktikan bahwa bakat seni bisa menjadi kekuatan diplomasi budaya. Dengan kemenangan ini, ia tidak hanya mencatat prestasi pribadi, namun juga membangkitkan semangat kebanggaan nasional. Dunia kini mengenal lebih dekat potensi luar biasa dari perempuan Indonesia.
Dengan langkahnya yang penuh inspirasi, Monica mengukir jejak yang tak hanya berkilau di atas panggung, tetapi juga menyinari harapan dan kebanggaan bagi bangsa. Indonesia layak bangga—satu lagi putri terbaik negeri ini bersinar di panggung dunia.***
