Arifin mendesak pemerintah pusat dan daerah untuk segera mengambil langkah konkret guna memulihkan kondisi ini. Beberapa langkah yang disarankan meliputi:
- Penyerapan Singkong oleh Pemerintah: Pemerintah perlu menyerap hasil panen yang tidak terserap oleh industri untuk menghindari kerugian besar bagi petani.
- Dukungan Subsidi dan Sarana Produksi: Memberikan akses bantuan pembiayaan serta subsidi bibit dan pupuk unggul agar kualitas dan produktivitas singkong meningkat.
- Pendekatan dan Fasilitasi Harga: Pemerintah daerah diminta memfasilitasi komunikasi antara petani dan pelaku industri tapioka untuk mencapai kesepakatan harga yang menguntungkan kedua belah pihak. MSI mengusulkan harga minimal Rp 1.200 per kilogram dengan rafaksi maksimal 15%.
- Kemitraan dengan Petani Lokal: Pelaku industri tapioka diharapkan bermitra dengan petani lokal untuk memastikan pemenuhan bahan baku yang berkualitas. Kemitraan ini juga mencakup pembinaan untuk meningkatkan produktivitas petani.
MSI juga mengusulkan pembentukan peta jalan pengembangan industri berbasis singkong dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, perbankan, pengusaha, akademisi, dan LSM. Pemerintah pusat diminta menjadikan singkong sebagai pangan strategis nasional, mempercepat kebijakan pengembangan, serta mendorong investasi hilirisasi produk berbahan baku singkong.