Separuh Kampung Wisata di Kota Jogja Tak Aktif, Pemkot Dorong Revitalisasi dan Promosi Potensi Lokal

Atraksi Rutin Jadi Magnet Wisata Baru

Pemkot Jogja juga mendorong agar kampung wisata menghadirkan agenda wisata berkala yang dapat menarik kunjungan wisatawan secara berkelanjutan. Heni mencontohkan kegiatan seperti pertunjukan seni tari tradisional, pameran kerajinan, hingga kelas memasak kuliner khas lokal yang bisa diikuti langsung oleh wisatawan.

“Kalau ada potensi seni tari, bisa dibuat jadwal latihan atau pertunjukan terbuka. Wisatawan yang datang bisa ikut terlibat dan belajar langsung,” katanya.

Ia menambahkan, Kampung Wisata Kotagede menjadi contoh sukses bagaimana potensi lokal dapat diolah menjadi daya tarik yang kuat. Melalui kombinasi antara kerajinan perak, kuliner tradisional Kembang Waru, dan situs sejarah Mataram, kawasan tersebut berhasil menarik wisatawan domestik maupun mancanegara.

Meningkatkan Lama Tinggal Wisatawan

Lebih lanjut, Heni menekankan pentingnya memperbanyak variasi aktivitas agar wisatawan betah tinggal lebih lama di Kota Jogja. Saat ini, kemudahan akses transportasi membuat banyak wisatawan memilih perjalanan singkat tanpa menginap.

BACA JUGA : Teman Baik Salurkan 3.000 Paket Makanan Hangat untuk Pengungsi Palestina di Tengah Krisis Gaza

“Sekarang wisatawan bisa datang pagi dan pulang malam karena akses semakin mudah. Kami ingin mengubah itu—dengan menambah aktivitas dan pengalaman yang membuat mereka ingin tinggal lebih lama,” tuturnya.

Revitalisasi kampung wisata ini diharapkan menjadi upaya strategis memperkuat citra Yogyakarta sebagai destinasi yang tidak hanya kaya budaya dan sejarah, tetapi juga hidup dari partisipasi masyarakatnya sendiri. Dengan promosi yang lebih kuat dan dukungan lintas sektor, kampung-kampung wisata diharapkan kembali menjadi denyut utama ekonomi kreatif di jantung kota budaya ini.***