Serangan Mematikan di Gaza: Anak-Anak Jadi Korban, Tenaga Medis Kewalahan

BeritaBandungRaya.com – Pejabat kesehatan Palestina melaporkan bahwa dalam hitungan jam, lebih dari 400 orang tewas akibat serangan terbaru Israel di Gaza. Sebagian besar korban adalah wanita dan anak-anak, sementara layanan medis di wilayah tersebut semakin lumpuh.

Para dokter di Gaza mengungkapkan kondisi yang mengerikan, di mana mereka tidak mampu menangani gelombang korban yang terus berdatangan. Blokade total terhadap pasokan medis dan bahan bakar membuat fasilitas kesehatan nyaris tidak berfungsi. Saat ini, hanya tujuh rumah sakit yang masih bisa memberikan layanan meskipun dengan keterbatasan ekstrem.

BACA JUGA: Gagal Manfaatkan Peluang, Timnas Indonesia Dibekuk Australia 1-5 di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia

Dr. Muhammad Abuafash dari Bantuan Medis Palestina, yang berada di rumah sakit al-Ahli, menggambarkan situasi memilukan di ruang gawat darurat. “Sebagian besar yang terluka adalah anak-anak. Kita berbicara tentang sejumlah besar anak-anak dengan anggota tubuh yang terputus,” ujarnya.

Sementara itu, Dr. Tanya Haj-Hassan, seorang dokter perawatan intensif anak di Rumah Sakit Nasser, mengatakan dirinya terbangun sebelum fajar karena “serangan udara yang dahsyat.” Dia menggambarkan pemandangan di unit gawat darurat sebagai “benar-benar kacau,” dengan pasien yang tergeletak di lantai karena tidak ada cukup tempat tidur dan fasilitas.

BACA JUGA: Hasil Pertandingan Timnas Indonesia VS Australia: Garuda Takluk 1-5 di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Meski Unggul Penguasaan Bola

Warga sipil dan pekerja kemanusiaan melaporkan bahwa serangan dimulai sekitar pukul 2 pagi, dengan ledakan hebat mengguncang seluruh wilayah. Ini disebut-sebut sebagai salah satu serangan paling dahsyat dalam 15 bulan terakhir konflik yang berlangsung.

Dengan rumah sakit yang hampir tidak berfungsi, kurangnya pasokan medis, dan jumlah korban yang terus bertambah, situasi kemanusiaan di Gaza semakin memburuk.