Serangan Udara Israel Hancurkan Pesawat Terakhir di Bandara Sanaa, Puluhan Jemaah Haji Yaman Gagal Berangkat

Serangan Israel ini disebut sebagai respons atas meningkatnya aksi kelompok Houthi yang menyerang kapal-kapal menuju Israel di Laut Merah. Kelompok tersebut telah melancarkan berbagai serangan sebagai bentuk tekanan kepada Israel untuk menghentikan agresinya di Jalur Gaza.

Abdel-Malik al-Houthi, pemimpin kelompok Houthi, mengecam serangan tersebut dan menyatakan bahwa hal itu merupakan bagian dari strategi Israel untuk melemahkan dukungan rakyat Yaman terhadap Palestina. “Mereka berusaha memutus solidaritas terhadap Gaza, namun kami akan terus berdiri bersama rakyat Palestina,” katanya dalam pidatonya yang disiarkan oleh kantor berita SABA.

Sementara itu, kelompok Hizbullah di Lebanon turut mengutuk keras serangan tersebut. Mereka menyebutnya sebagai “agresi biadab” dan mengecam diamnya komunitas internasional atas tindakan militer Israel di berbagai wilayah, termasuk Gaza, Lebanon, dan kini Yaman. Hizbullah mendesak negara-negara Arab dan Islam untuk segera mengambil sikap aktif dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina.

BACA JUGA: 5 Aplikasi dan Cara Resmi Dapat Saldo DANA Gratis 2025, Cek Link Legal DANA Kaget Hari Ini!

Kementerian Pertahanan Israel dalam pernyataannya menyebut serangan itu menargetkan “sumber teror” Houthi. Menteri Pertahanan Yoav Gallant menegaskan bahwa setiap tindakan yang membahayakan Israel akan dibalas dengan lebih keras. “Pesan kami jelas: siapa pun yang menyerang Israel, akan kami balas dengan kekuatan lebih besar,” katanya.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga menyampaikan bahwa serangan ini bukan semata ditujukan kepada Houthi, melainkan juga sebagai peringatan kepada Iran, yang menurutnya menjadi aktor utama di balik ketegangan dari Yaman. “Houthi hanyalah perpanjangan tangan. Akar dari semua ini adalah Iran,” tegas Netanyahu.