Namun perjalanan itu jauh dari kata mudah. Sepanjang jalan, mereka terus dibuntuti gangguan dari makhluk gaib. Rasa takut, kelelahan fisik, dan keputusasaan mengintai setiap langkah mereka. Namun cinta seorang ibu dan ikatan keluarga menjadi senjata utama dalam menghadapi teror tersebut.
Kekuatan film ini bukan hanya terletak pada alur cerita yang menggugah emosi, tetapi juga dalam penyuguhan suasana horor yang autentik. Latar suasana mistis pedesaan Jawa, ritual spiritual, dan elemen budaya lokal memperkuat atmosfer menyeramkan yang menjadi ciri khas film ini.
Tak hanya mengandalkan cerita kuat, Jalan Pulang juga dibintangi deretan aktor papan atas Indonesia. Tiga aktris yang dikenal sebagai “ratu horor Indonesia”—Luna Maya, Shareefa Daanish, dan Taskya Namya—menjadi magnet utama film ini. Penampilan mereka yang sudah teruji dalam genre horor diyakini mampu menyajikan akting yang memikat.
Selain mereka, film ini turut diperkuat oleh aktor-aktor berbakat seperti Sujiwo Tejo, Teuku Rifnu Wikana, Kiki Narendra, Jajang C. Noer, Ruth Marini, dan Widika Darsih. Kehadiran tokoh-tokoh supranatural seperti Ki Rustaman dan Subagir menambah kedalaman pada cerita yang ditawarkan.
BACA JUGA: D’Academy 7 Final Audition Grup 3: Empat Lolos, Tiga Tersingkir
Sutradara Jeropoint menjanjikan bahwa film ini tidak hanya menampilkan elemen horor biasa. Ia juga menyisipkan pesan moral, terutama tentang cinta keluarga, pengorbanan, dan karma. Sementara produser Agung Saputra mengungkapkan bahwa beberapa adegan “goor” atau berdarah disajikan sebagai penanda intensitas ketegangan yang akan dialami penonton.