Sinopsis Film Pengepungan di Bukit Duri Sedang Tayang di Bioskop: Aksi Brutal di Sekolah Penuh Rahasia Karya Joko Anwar

Situasi di sekolah tersebut tidak seperti sekolah pada umumnya. Kekerasan, perundungan, dan intimidasi menjadi hal yang lumrah terjadi. Para guru yang mengajar di sana hidup dalam tekanan, bahkan rasa takut. Namun, Edwin tetap bertahan demi misinya.

Kondisi semakin memburuk saat kerusuhan sosial menjalar hingga ke area sekolah. Bersama guru Bimbingan Konseling, Diana (Hana Pitrashata Malasan), Edwin harus menghadapi murid-murid brutal yang tidak hanya melawan sistem, tapi juga mempertaruhkan nyawa.

Cerita menjadi semakin menegangkan ketika Edwin berhasil menemukan keponakannya, namun justru terjebak dalam situasi berbahaya di tengah pengepungan. Sekolah yang tadinya menjadi tempat pendidikan, kini berubah menjadi arena pertarungan hidup dan mati.

BACA JUGA: Asnawi & Arhan Dipanggil ASEAN All Stars? PSSI Dilema Jelang FIFA Matchday

Joko Anwar menyebut bahwa film ini lahir dari keinginannya untuk menyampaikan isu-isu yang selama ini jarang diangkat secara berani dalam perfilman nasional. Ia menyatakan bahwa Pengepungan di Bukit Duri adalah karya yang “lebih mendesak dan relevan” bagi masyarakat Indonesia saat ini.

Melalui film ini, Joko membongkar problematika diskriminasi sosial, kekerasan di dunia pendidikan, serta ketimpangan sistem yang selama ini tersembunyi. Isu-isu ini dibalut dalam cerita fiktif yang tetap terasa dekat dengan realita sosial masyarakat urban masa kini.

Deretan aktor muda berbakat turut memperkuat film ini. Selain Morgan Oey dan Hana Malasan, ada nama-nama seperti Omara Esteghlal sebagai Jefri — siswa brutal yang menjadi lawan utama Edwin, serta Satine Zaneta, Farandika, dan Fatih Unru yang memerankan karakter murid dengan latar belakang kompleks.

Daftar lengkap pemain yang turut meramaikan film ini antara lain:

Morgan Oey sebagai Edwin