Sinopsis Snow White (2025): Dongeng Klasik yang Berubah

Banyak penggemar nostalgia kecewa dengan perubahan ini, menganggapnya terlalu jauh dari cerita aslinya. Namun, Zegler berusaha menenangkan publik dengan menegaskan bahwa Snow White tetap bisa mencintai tanpa kehilangan jati dirinya sebagai perempuan mandiri.

Rachel Zegler: Snow White yang Tidak Sesuai Ekspektasi?

Pemilihan Rachel Zegler sebagai pemeran utama juga memicu perdebatan. Dalam dongeng Grimm, Snow White digambarkan memiliki “kulit seputih salju.” Zegler, yang berdarah Kolombia, dianggap sebagian penggemar kurang sesuai dengan gambaran tersebut.

Baca Juga: Profil dan Biodata Willie Salim: Lengkap dengan Usia, Pasangan, Agama dan Sumber Kekayaanya

Di sisi lain, banyak yang membela keputusan Disney dengan alasan bahwa kualitas akting lebih penting daripada kesesuaian warna kulit. Para pendukung Zegler menekankan bahwa era modern menuntut representasi yang lebih luas dalam perfilman Hollywood.

Peter Dinklage dan Isu Sensitif Tujuh Kurcaci

Selain perubahan karakter Snow White, keberadaan tujuh kurcaci dalam film ini juga menjadi sorotan. Aktor Peter Dinklage, yang memiliki dwarfisme, secara terbuka mengkritik Disney karena masih mempertahankan konsep tujuh kurcaci yang tinggal di gua.

“Kalian progresif dalam satu hal, tapi masih mempertahankan kisah kuno tentang tujuh kurcaci yang tinggal di gua?” ujar Dinklage dalam wawancara dengan Forbes.

Merespons kritik tersebut, Disney mengklaim telah berkonsultasi dengan komunitas dwarfisme dan melakukan perubahan signifikan dalam penggambaran karakter untuk menghindari stereotip negatif.

Baca Juga: GAWAT! Willie Salim Akan Dilaporkan ke Polisi Usai Kontroversi Masak Besar 200 Kg Rendang di Palembang

Ketegangan Politik di Balik Pemilihan Pemeran

Kontroversi tidak berhenti pada alur cerita dan casting. Isu politik juga turut memperkeruh suasana. Gal Gadot, pemeran Evil Queen, dikenal sebagai pendukung Israel dan secara terbuka membela negaranya di tengah konflik dengan Palestina. Akibatnya, beberapa kelompok pro-Palestina menyerukan boikot terhadap film ini.