BeritaBandungRaya.com – Siapa sangka, game online bisa jadi jebakan saldo bagi orang tua? Pengalaman komedian Entis Sutisna alias Sule, yang tiba-tiba mendapat tagihan kartu kredit Rp 50 juta akibat transaksi di game Roblox, seharusnya jadi alarm penting bagi para orang tua di era digital.
Dalam wawancaranya di program Rumpi No Secret, Sule menceritakan bahwa ia tak sengaja memberikan data kartu kredit kepada anaknya, Njan, untuk keperluan game. Karena lupa memutus tautan, transaksi terus berjalan secara otomatis selama sebulan—mulai dari langganan hingga pembelian item dalam game.
Kasus ini mengungkap celah besar dalam literasi digital di rumah tangga. Banyak orang tua yang belum memahami betapa mudahnya sistem pembayaran digital diintegrasikan ke aplikasi dan game, apalagi jika tidak disertai pengawasan ketat.
“Yang pakai ternyata Njan… Saya percaya aja,” kata Sule dalam wawancara, menunjukkan sikap santai namun sekaligus menyingkap potensi risiko dari trust tanpa batas di ranah digital.
Meskipun Sule menanggapinya dengan bijak dan tanpa kemarahan, peristiwa ini memperlihatkan betapa pentingnya digital parenting: memahami fitur-fitur kontrol orang tua, membatasi akses ke metode pembayaran, serta mengedukasi anak soal nilai uang dan tanggung jawab digital.
BACA JUGA: Profil Lengkap Erika Carlina: Selebgram Eksotis, Aktris Serbabisa, dan Sosok Tangguh di Balik Layar
Realita di Balik Layar Game
Roblox, seperti banyak game lain, menggunakan sistem mikrotransaksi yang memungkinkan pembelian langsung dalam aplikasi. Jika akun pengguna tersambung ke kartu kredit tanpa pengawasan, maka potensi pemborosan sangat besar.
Sikap Sule yang tidak menyalahkan anak justru bisa menjadi momen edukatif. Tapi bagi banyak keluarga lain, tagihan semacam ini bisa jadi masalah serius. Karena itu, perlu kesadaran kolektif bahwa bermain game bukan sekadar hiburan, tapi juga menyimpan konsekuensi finansial.