Tanpa Head Guard, Rematch El Rumi vs Jefri Nichol di JCC Siap Jadi Duel Tanpa Ampun

“Gue siap pakai atau enggak pakai head guard, asal dikasih tahu dari awal. Karena itu sangat berpengaruh ke strategi,” ujar El Rumi.

Ia menegaskan bahwa pertarungan tinju bukan hanya adu keras pukulan, tetapi juga soal strategi dan kesiapan mental. “Tanpa head guard, artinya fisik harus jauh lebih siap untuk terima pukulan. Itu bagian dari pertaruhan yang sebenarnya,” jelas El.

Namun, keputusan final mengenai penggunaan head guard belum sepenuhnya dikunci. Septian Sapta, selaku promotor pertandingan, mengungkapkan bahwa pihaknya sudah mengajukan proposal pertandingan tanpa pelindung kepala kepada Asosiasi Tinju Indonesia (ATI). Durasi pertandingan yang diusulkan adalah empat ronde, masing-masing dua menit.

“Kami sudah ajukan aturan main tanpa head guard dan masih menunggu konfirmasi dari asosiasi tinju,” ungkap Sapta.

Sayangnya, permintaan tersebut mendapat penolakan dari ATI, melalui perwakilannya, Esther, yang menegaskan bahwa keselamatan petinju tetap menjadi prioritas utama.

BACA JUGA: Kisah Korban Selamat Satu-satunya Tragedi Jatuhnya Air India di Ahmedabad: ‘Saya Bangun di Tengah Mayat’

“Untuk melindungi semuanya. Karena masih ada pertandingan lain yang mungkin ingin diikuti oleh para petinju ini di masa mendatang,” ujar Esther menanggapi.

Meski demikian, baik El Rumi maupun Jefri Nichol tetap menaruh harapan besar agar laga berlangsung tanpa head guard. Keduanya telah menyiapkan diri secara maksimal, termasuk mengatur pola hidup dan latihan fisik yang lebih ketat.

Jefri Nichol bahkan mengaku telah berhenti merokok demi bisa tampil prima di atas ring. “Gue udah mulai latihan lagi, berhenti merokok, jaga semua kondisi tubuh. Karena gue enggak bisa anggap enteng El,” katanya.