Hangatkan Harapan di Tengah Duka
Momen penyaluran bantuan berlangsung haru. Ribuan pengungsi terlihat antre dengan sabar untuk mendapatkan makanan. Bagi mereka, sepiring nasi hangat menjadi lebih dari sekadar santapan—ia adalah tanda bahwa harapan masih hidup.
Anak-anak yang sebelumnya murung terlihat kembali tersenyum, sementara para orang tua menunjukkan kelegaan di wajah mereka. Banyak dari mereka mengaku belum pernah mencicipi makanan hangat selama berbulan-bulan terakhir akibat keterbatasan dapur umum di kamp.
Teman Baik memastikan bahwa setiap donasi dari masyarakat Indonesia tersalurkan dengan transparan dan tepat sasaran. Melalui sistem distribusi terukur, dapur relawan mereka memastikan semua penerima manfaat mendapat porsi yang adil.
Kebaikan yang Tak Pernah Padam
Bagi Teman Baik, program makanan hangat ini tidak sekadar bentuk bantuan darurat, tetapi juga simbol solidaritas kemanusiaan Indonesia untuk Palestina. Dukungan masyarakat tanah air menjadi kekuatan utama yang menjaga keberlangsungan misi kemanusiaan mereka.
BACA JUGA : Umrah Kini Bisa Didaftarkan Mandiri, Pemerintah Resmikan Aturan Baru
“Selama masih ada yang lapar, selama masih ada yang berjuang untuk hidup, kebaikan dari Indonesia tidak akan berhenti mengalir ke Gaza,” tegas Dedi menutup pernyataannya dengan semangat slogan lembaga itu, “Hangatkan Harapan, Ringankan Penderitaan.”
Melalui langkah nyata ini, Teman Baik kembali menegaskan bahwa kepedulian tak mengenal batas geografis. Di tengah puing dan penderitaan, bantuan dari Indonesia menjadi pengingat bahwa cahaya kemanusiaan masih menyala bagi Gaza.***






