BeritaBandungRaya.com – Penelitian terbaru dari Universitas Harvard menghadirkan harapan baru dalam memerangi malaria. Bukan dengan membunuh nyamuk, melainkan dengan mengobatinya dari dalam agar tidak lagi bisa menyebarkan parasit mematikan ke manusia.
Malaria masih menjadi salah satu penyakit paling mematikan di dunia, dengan angka kematian mendekati 600.000 jiwa per tahun, mayoritas adalah anak-anak. Di Indonesia sendiri, penyakit ini masih menjadi masalah serius, terutama di daerah perbatasan dan terpencil.
BACA JUGA: Tempe, Makanan Tradisional yang Terbukti Ampuh Turunkan Risiko Hipertensi
Kelambu yang Sembuhkan Nyamuk dari Parasit
Tim peneliti dari Harvard mengembangkan pendekatan unik: melapisi kelambu dengan kombinasi dua obat anti-malaria. Saat nyamuk hinggap di kelambu, obat akan terserap melalui kaki serangga tersebut dan membunuh semua parasit di dalam tubuh nyamuk—tanpa harus membunuh nyamuknya.
“Selama ini kita hanya fokus membunuh nyamuk, padahal cara itu tidak lagi cukup karena resistansi terus meningkat,” ujar Dr. Alexandra Probst, salah satu peneliti utama.
Kenapa Cara Ini Lebih Efektif?
Pendekatan ini dinilai lebih menjanjikan karena:
-
Obat bekerja langsung pada parasit, bukan pada nyamuk.
-
Risiko resistansi sangat rendah, karena jumlah parasit dalam tubuh nyamuk jauh lebih sedikit dibanding manusia.
-
Efek obat bisa bertahan hingga satu tahun, membuat kelambu tetap efektif dalam jangka panjang.
-
Jika insektisida gagal, obat tetap bisa mencegah penularan.
Uji Coba Lapangan Akan Dilakukan di Ethiopia
Sampai saat ini, metode ini baru diuji di laboratorium. Tahap selanjutnya adalah uji coba lapangan di Ethiopia, negara yang juga masih menghadapi beban malaria cukup tinggi.
Jika berhasil, ini akan membuka jalan bagi produksi kelambu generasi baru yang menggabungkan insektisida dan obat dalam satu perlindungan ganda.