Tingkat Pengangguran Muda di Jabar Capai 23,63 Persen, Didominasi Lulusan SMA dan SMK

BeritaBandungRaya.com – Lebih dari separuh pengangguran di Jawa Barat ternyata berasal dari kelompok usia muda. Hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas), tingkat pengangguran usia 15-24 tahun pada 2024 mencapai 23,63 persen, dengan mayoritas lulusan SMA dan SMK.

Dengan demikian, dapat diartikan, satu dari lima penduduk usia muda adalah penganggur. Kondisi ini menjadi peringatan serius bagi pemerintah dan dunia pendidikan untuk menyelaraskan keterampilan lulusan dengan kebutuhan pasar kerja.

“Data Sakernas menunjukkan tingginya pengangguran di kelompok usia muda dengan persentase yang tinggi di jenis kelamin laki-lakI dan wilayah perkotaan. Tingkat pengangguran laki-laki sebesar 26,67 persen, sementara perempuan 19,42 persen. Pengangguran di perkotaan lebih tinggi, sebesar 24,02 persen. Sementara di perdesaan sebesar 22,04 persen,” terang Statistisi Ahli Muda Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat Raifa Mukti pada seminar dalam rangka Hari Kependudukan Sedunia 2025 yang digagas Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Jawa Barat pada Senin (14/7/2025).

Dilihat dari tingkat pendidikan, pengangguran usia muda Jawa Barat didominasi lulusan sekolah menengah atas (SMA), baik umum maupun kejuruan atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Hasil Sakernas 2024 menunjukkan 72,36 persen penduduk usia muda yang menganggur merupakan lulusan SMA dan SMK. Bahkan, penganggur lulusan SMK mencapai 40,71 persen.

Raifa menilai ada mismatch antara skill lulusan SMK dengan kebutuhan pasar kerja. Padahal, SMK sejatinya menjadi jenjang pendidikan yang menyiapkan lulusannya untuk memasuki pasar kerja aliuas langsung bekerja.