Kematian Timothy mengguncang publik dan menjadi refleksi nasional tentang pentingnya membangun lingkungan kampus yang aman, empatik, dan bebas dari kekerasan. Banyak mahasiswa dan alumni dari berbagai universitas menuliskan refleksi di media sosial, menyerukan agar dunia pendidikan memperkuat sistem konseling psikologis dan memperhatikan kesehatan mental mahasiswanya.
Tragedi ini menjadi pengingat bahwa perundungan, sekecil apa pun bentuknya, bisa meninggalkan luka mendalam bahkan merenggut nyawa. Kampus diharapkan menjadi ruang yang tidak hanya menumbuhkan pengetahuan, tetapi juga rasa kemanusiaan dan kepedulian antarindividu.***