Kontroversi dan Sisi Gelap di Balik Ketenarannya
Meski dihormati karena musiknya, hidup XXXTentacion tak lepas dari kontroversi. Ia sempat dituduh melakukan kekerasan dalam rumah tangga terhadap mantan kekasihnya, kasus yang mencoreng reputasinya di puncak popularitas.
Selain itu, ia juga beberapa kali membuat pernyataan kontroversial di media sosial, termasuk cuitan yang menimbulkan kecaman publik sebelum akhirnya ia hapus.
Namun di balik semua itu, banyak penggemarnya percaya bahwa ia tengah berjuang untuk berubah — terlihat dari pesan-pesan introspektif yang muncul di karya terakhirnya.
Kematian Tragis dan Proses Hukum
Pada 18 Juni 2018, dunia musik dikejutkan oleh berita kematian XXXTentacion. Ia ditembak mati di luar sebuah dealer sepeda motor di Deerfield Beach, Florida, dalam perampokan bersenjata.
Pelaku merampas tas berisi uang tunai sekitar 50 ribu dolar AS sebelum melarikan diri.
Polisi kemudian menangkap empat tersangka yang didakwa dengan pembunuhan tingkat pertama dan perampokan bersenjata. Salah satu di antaranya mengaku bersalah atas pembunuhan tingkat dua sebagai imbalan untuk menjadi saksi dalam persidangan.
Kematian XXXTentacion meninggalkan luka mendalam di kalangan penggemar dan sesama musisi.
BACA JUGA : Makna Gelap di Balik Lagu “God Is A Weapon” – Kolaborasi Kontroversial Falling In Reverse dan Marilyn Manson
Warisan dan Kehidupan yang Ditinggalkan
Tujuh bulan setelah kematiannya, dunia mengetahui bahwa ia meninggalkan seorang putra bernama Gekyume Onfroy, hasil hubungannya dengan Jenesis Sanchez.
Bocah itu kini menjadi simbol harapan dan kelanjutan dari warisan sang ayah.
Meski hidupnya berakhir tragis di usia 20 tahun, pengaruh XXXTentacion tetap terasa. Musiknya terus diputar, liriknya dikutip, dan pesan-pesannya tentang rasa sakit, harapan, dan pencarian diri masih bergema di kalangan generasi muda hingga hari ini.***












