“Semuanya terjadi begitu cepat. Ketika saya bangun, mayat-mayat ada di sekeliling saya. Saya berdiri dan berlari. Potongan pesawat berserakan,” ujar Ramesh.
Ramesh sedang dalam perjalanan pulang ke London bersama kakaknya, Ajay Kumar Ramesh (45), yang duduk di baris berbeda dan hingga kini belum ditemukan. Ia memohon bantuan publik dan otoritas untuk menemukan saudaranya yang kemungkinan besar menjadi salah satu korban.
Tragedi ini juga menelan korban dari kalangan pejabat, termasuk mantan Kepala Menteri Gujarat, Vijay Rupani, yang dikonfirmasi turut menjadi korban tewas. Menteri Federal India C.R. Patil mengungkapkan duka mendalam atas kehilangan tersebut.
Air India melaporkan bahwa penumpang pesawat berasal dari berbagai kewarganegaraan: 169 warga India, 53 warga Inggris, tujuh warga Portugal, dan satu warga Kanada. Pemerintah India dan Kedutaan Besar negara-negara terkait saat ini bekerja sama dalam proses identifikasi jenazah dan pemulangan korban ke negara masing-masing.
BACA JUGA: Hasil Lengkap Audisi D’Academy 7 Episode 4: 9 Peserta Raih Golden Tiket
Dhananjay Dwivedi, Sekretaris Kesehatan Gujarat, menyatakan bahwa pihaknya meminta keluarga korban untuk memberikan sampel DNA guna mempercepat proses identifikasi. “Banyak jenazah yang terbakar parah, sehingga diperlukan uji DNA untuk memastikan identitas,” ujarnya.
Dari total korban, sekitar 50 warga sipil di darat turut menjadi korban, karena pesawat menghantam area asrama dan permukiman yang padat penduduk. Salah satu saksi mata, seorang ibu bernama Ramila, mengisahkan anaknya selamat setelah melompat dari lantai dua asrama saat pesawat menghantam bangunan saat waktu makan siang.