Pakar pendidikan menilai bahwa kasus ini menjadi bukti perlunya penguatan pendidikan karakter di sekolah. Pendidikan yang hanya menitikberatkan pada nilai akademis tanpa membangun moral dan etika dapat berujung pada krisis seperti ini. Sekolah, keluarga, dan masyarakat harus berperan aktif dalam membentuk karakter anak agar lebih menghargai tenaga pendidik.
Selain itu, perlu ada regulasi yang lebih ketat dalam memberikan sanksi bagi siswa yang melakukan kekerasan terhadap guru. Banyak pihak menilai bahwa sekolah dan instansi pendidikan harus lebih tegas dalam menangani kasus semacam ini agar tidak terulang di masa mendatang.
Hingga saat ini, publik masih menunggu klarifikasi resmi dari pihak sekolah dan aparat berwenang terkait kejadian ini. Semoga kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak bahwa kekerasan terhadap guru tidak dapat ditoleransi dalam sistem pendidikan yang sehat dan bermartabat.***