Macron sendiri angkat bicara menanggapi spekulasi yang berkembang. Dalam keterangannya kepada wartawan, Presiden Prancis itu menyebut bahwa video tersebut dipelintir menjadi isu yang tidak berdasar. “Itu hanya candaan, seperti yang sering kami lakukan,” kata Macron sembari menyebut bahwa terlalu banyak orang kini menghabiskan waktu menafsirkan video pendek di luar konteks.
Video tersebut juga memicu komentar dari kalangan politik luar negeri. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, bahkan ikut menyindir dengan mengatakan Macron mendapat “tepukan kanan dari istri tercinta.” Ia menyebut peristiwa itu sebagai “tanda dari Kremlin”, dalam nada satir yang menggelitik.
Terlepas dari kontroversi viral yang terjadi di Vietnam, Macron tetap melanjutkan rangkaian kunjungannya ke Asia Tenggara. Ia dijadwalkan tiba di Indonesia pada Selasa (27/5/2025) untuk bertemu Presiden Prabowo Subianto. Agenda kunjungan kenegaraan itu berlangsung hingga 29 Mei 2025.
Kementerian Luar Negeri Indonesia melalui juru bicaranya, Rolliansyah Soemirat, menyatakan kunjungan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat hubungan bilateral kedua negara, terutama dalam sektor ekonomi kreatif dan kerja sama antar masyarakat. Macron juga akan mengunjungi Akademi Militer dan Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah, sebagai bagian dari kegiatan sosial budayanya.
BACA JUGA: Pernikahan Dini di Lombok Tengah: Ayah Ungkap Alasan di Balik Keputusan Menikahkan Anak
Emmanuel dan Brigitte Macron memang bukan pasangan yang jauh dari sorotan publik. Pasangan ini telah menikah sejak 2007, dan perbedaan usia 24 tahun di antara keduanya kerap menjadi bahan perbincangan media dan netizen. Spekulasi, rumor, hingga teori konspirasi pun kerap muncul, termasuk soal identitas gender Brigitte yang sempat menjadi bahan disinformasi di beberapa kanal daring.