Delapan korban jiwa terdiri dari dua pasangan suami istri, seorang ibu dan anak perempuannya, seorang dokter spesialis mata, serta seorang atlet seluncur es. Sementara itu, pihak rumah sakit Our Lady of Fatima menyatakan bahwa dari lima korban yang dirawat di fasilitas mereka, tiga berada dalam kondisi stabil dan dua lainnya sudah dipulangkan.
Pemerintah Brasil melalui Badan Penerbangan Sipil Nasional (ANAC) telah membuka penyelidikan resmi untuk mengungkap penyebab kecelakaan. Operator balon udara, Sobrevoar Serviços Turísticos, menghentikan seluruh operasi mereka dan mengklaim telah mematuhi semua peraturan keselamatan yang berlaku. Dalam pernyataannya, perusahaan menyebut bahwa ini adalah insiden pertama yang mereka alami.
Presiden Brasil, Luiz Inácio Lula da Silva, menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga korban. “Seluruh kekuatan negara sedang bekerja untuk memberikan bantuan terbaik bagi para penyintas,” ujar Lula di akun resminya. Pemerintah federal juga menyatakan komitmennya untuk mengevaluasi ulang standar keselamatan wisata balon udara di Brasil.
BACA JUGA: Viral! Anak di Bekasi Aniaya Ibu Kandung karena Tak Dipinjami Motor, Begini Nasib pelaku Sekarang
Praia Grande dikenal sebagai destinasi wisata populer dengan pemandangan laut dan aktivitas balon udara yang menjadi daya tarik utama. Namun, insiden ini—yang merupakan kecelakaan fatal kedua dalam kurun waktu kurang dari seminggu—menjadi pukulan telak bagi sektor pariwisata petualangan di negeri samba tersebut.
