BeritaBandungRaya.com – Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdig) Nezar Patria menegaskan bahwa keamanan siber dan perlindungan data pribadi harus menjadi prioritas utama di sektor industri strategis, terutama industri asuransi yang menyimpan data sensitif nasabah dalam jumlah besar.
Dalam keterangan resminya pada Rabu, 22 November 2025, Nezar mengungkapkan bahwa di era kecerdasan artifisial (AI), risiko penyalahgunaan data pribadi semakin meningkat, seiring dengan makin banyaknya perusahaan asuransi yang mengintegrasikan teknologi AI untuk mendukung operasional mereka.
BACA JUGA : Menteri Brian Dorong Kampus dan Industri Teknologi Bersinergi untuk Kemandirian Inovasi Nasional
Risiko AI dalam Pengelolaan Data Asuransi
Menurut Nezar, teknologi AI kini digunakan secara luas oleh industri asuransi untuk berbagai keperluan, mulai dari analisis penentuan premi, proses verifikasi klaim, hingga layanan pelanggan otomatis.
Meski efisiensi meningkat, penggunaan AI membawa tantangan serius terhadap keamanan dan etika data pribadi.
“Otomatisasi proses klaim dan layanan pelanggan dengan teknologi AI memang meningkatkan efisiensi, tetapi sistem ini membutuhkan data pribadi dalam volume besar untuk melatih modelnya. Hal ini berpotensi menimbulkan risiko kebocoran dan penyalahgunaan data,” jelas Nezar.
Ia juga mengingatkan bahwa hasil keputusan yang dihasilkan oleh AI tidak selalu akurat. Kesalahan data atau bias dalam pelatihan model bisa menyebabkan ketimpangan, misalnya dalam penetapan premi atau keputusan klaim.












