Helmi menyoroti bahwa kesalahan terbesar dari konten tersebut adalah kurangnya persiapan. Menurutnya, kegagalan perencanaan dalam membuat konten seperti ini berakibat fatal.
“Saya katakan, boleh saja kamu mengatakan bahwa persiapan tidak matang. Nah, persiapan tidak matang itu menunjukkan gagal membuat perencanaan. Gagal membuat perencanaan sama saja dengan merencanakan kegagalan,” ujarnya.
BACA JUGA: Lebaran 2025, KAI Bandara Siapkan 414 Ribu Kursi untuk Antisipasi Lonjakan Penumpang
Helmi Yahya Duga Konten Willie Salim Settingan
Selain menyinggung kurangnya persiapan, Helmi Yahya juga menduga bahwa konten yang dibuat Willie Salim telah diatur sedemikian rupa atau settingan. Ia menilai ada kejanggalan dalam cara penyajian video tersebut.
“Sadar atau tidak sadar, settingan atau tidak, Willie Salim sudah membuat kesempatan orang untuk mengambil. Nggak bisa disalahkan kalau akhirnya ada yang mengambil rendang itu,” tegasnya.
Lebih lanjut, ia juga mempertanyakan mengapa Willie memilih memasak rendang, yang membutuhkan waktu lama, dibandingkan makanan khas Palembang lainnya yang lebih cepat matang.
“Kenapa rendang yang dimasak? Kenapa tidak pindang atau pempek yang lebih cepat dimasak? Ini dimasaknya habis berbuka, jadi orang tidak lama menunggu,” tambahnya.
Pesan Helmi Yahya untuk Para Konten Kreator
Sebagai penutup, Helmi Yahya mengingatkan para content creator, khususnya food vlogger, agar lebih bijak dalam membuat konten dan mempertimbangkan dampaknya terhadap masyarakat.
“Silakan berkreasi, tapi pikirkan dampaknya. Jangan hanya mengejar viewers dan uang tanpa peduli siapa yang dirugikan. Kreativitas tidak harus menyakiti banyak orang,” tandasnya.