Tempe, Makanan Tradisional yang Terbukti Ampuh Turunkan Risiko Hipertensi

BeritaBandungRaya.com – Setiap tanggal 17 Mei, dunia memperingati Hari Hipertensi Sedunia sebagai upaya meningkatkan kesadaran tentang pentingnya mencegah tekanan darah tinggi. Tahun ini, kampanye global mengusung pesan: “Ukur Tekanan Darah Anda Secara Akurat, Kendalikan, dan Hidup Lebih Lama.”

BACA JUGA: Kenali Gejala Gula Darah Rendah, Bisa Terjadi Tanpa Disadari!

Salah satu langkah penting dalam mengendalikan hipertensi adalah menjaga pola makan. Di tengah gempuran makanan cepat saji dan ultra-proses, masyarakat Indonesia sebenarnya punya satu solusi bergizi yang sudah ada sejak lama: tempe.

Hipertensi Masih Jadi Ancaman Serius

Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, 30,8% orang dewasa di Indonesia hidup dengan hipertensi. Meskipun terjadi penurunan dibanding tahun 2018, angkanya masih tinggi.

Tekanan darah tinggi tak hanya memicu penyakit jantung dan stroke, tapi juga berkontribusi pada disabilitas, seperti gangguan penglihatan, pendengaran, hingga kesulitan bergerak.

Penyebabnya? Banyak, tapi yang paling dominan adalah gaya hidup dan pola makan tidak sehat. Konsumsi berlebihan makanan tinggi garam, lemak jenuh, dan makanan olahan turut memperburuk kondisi.

Tempe: Pangan Lokal, Solusi Global

Tempe bukan hanya lauk harian yang murah. Ia adalah makanan fermentasi berbasis kedelai yang menyimpan banyak manfaat kesehatan, terutama dalam menjaga tekanan darah tetap stabil.

Apa rahasianya?
Selama proses fermentasi, tempe menghasilkan zat bioaktif seperti:

  • Peptida: membantu menghambat enzim pemicu penyempitan pembuluh darah (ACE).

  • GABA (gamma-aminobutyric acid): bekerja sebagai neurotransmiter yang membantu menurunkan tekanan darah.

Selain itu, tempe kaya akan: