PLN Bidik Tambahan 5,1 GW dari Energi Panas Bumi hingga 2034

BeritaBandungRaya.com – PT PLN (Persero) menetapkan langkah besar dalam transisi energi dengan menargetkan penambahan kapasitas 5,1 gigawatt (GW) dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) hingga tahun 2034. Target ini masuk dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034 yang saat ini masih dalam tahap penyusunan.

BACA JUGA: KUR BRI 2025: Pinjaman Hingga Rp500 Juta Tanpa Agunan, Ini Syarat dan Cara Pengajuannya

Menurut Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, pengembangan PLTP menjadi bagian dari komitmen perusahaan dalam mendukung energi bersih dan rendah emisi. Meski begitu, sebagian besar kapasitas baru ini akan dikelola oleh pihak swasta.

“PLN menetapkan target pengembangan panas bumi sebesar 5,1 GW, dengan porsi pengelolaan sekitar 11% oleh PLN dan 89% lainnya oleh pengembang swasta,” ujar Darmawan saat rapat dengan Komisi XII DPR RI di Jakarta, Rabu (14/5/2025).

Tiga Tahap Kunci Pengembangan PLTP

Darmawan menjelaskan, pengembangan PLTP dibagi dalam tiga tahap utama:

  1. Eksplorasi (Resource Identification)
    Menggali dan memetakan potensi panas bumi melalui pengeboran awal.

  2. Cadangan (Reserve Establishment)
    Menyimpan dan memastikan potensi yang sudah terukur, termasuk suhu dan volume energi.

  3. Produksi Listrik (Power Generation)
    Mengubah panas bumi menjadi energi listrik yang siap disalurkan ke masyarakat.

Namun, Darmawan mengakui bahwa tahap eksplorasi memiliki tingkat kegagalan tinggi.

“Keberhasilan pengeboran eksplorasi hanya sekitar 30–40%. Sisanya bisa gagal, sehingga risiko finansial cukup besar,” jelasnya.

Kolaborasi BUMN dan Swasta

Untuk menekan risiko dan mempercepat realisasi proyek, PLN bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk: